Jumat, 20 November 2009

Kamis, 05 Maret 2009

Diskusi Publik “Golput Haram-Demi Status Quo atau Kemaslahatan Umat ?” HTI Purbalingga

Bertempat di Gedung Haji Purbalingga, HTI Purbalingga menggelar Diskusi Publik yang bertemakan “Golput Haram-Demi Status Quo atau Kemaslahatan Umat ?” pada Ahad tanggal 1 Maret 2009. Selain pembicara dari MUI Purbalingga yaitu KH. Akhmad Kamal Ismail penasehat MUI Purbalingga), hadir pembicara lain yaitu pengamat sosial politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Ahmad Sabiq, SIP dan Ust. Amin RH (Ketua DPD II HTI Purbalingga). Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, takmir masjid, perwakilan Nasyiatul Aisyah, beberapa caleg parpol islam dan perwakilan panwaslu.

Kamis, 29 Januari 2009

Dialog terbatas Tokoh Masyarakat dan Pemuda Purbalingga

DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Purbalingga menyelenggarakan dialog terbatas yang pada hari ahad, 25 Januari 2009 di kediaman Bapak KH. Drs. Munir (Tokoh masyarakat dan mantan Bupati Pemalang). Dialog ini diisi oleh Ust. Shiddiq Al-Jawi dari DPP HTI dan dihadiri oleh sekitar 15 tokoh masyarakat dan pemuda Purbalingga.


Berita terkait :
Jihad dan Khilafah Solusi Masalah Palestina

Selasa, 27 Januari 2009

Dialog Umat "Palestina : Akar Masalah dan Solusinya"

Masih dalam rangkaian Kampanye Melawan Kebrutalan Israel, Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Cilacap Senin 26 Januari 2009 kemarin menyelenggarakan Dialog Umat bertajuk " Palestina: Akar Masalah dan Solusinya". Dialog yang diselenggarakan di Masjid Agung Daarussalaam Cilacap itu menghadirkan 2 orang pembicara yaitu Ust. Drs. H. Hasan A. Makarim dari MUI Kabupaten Cilacap dan Ust. Ir. Muhammad Shiddiq Al-Jawi dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia.
Ir. Anton Santosa, MT (staf Ahli Bupati) membacakan Sambutan Bupati Cilacap

Ust. Ir. M. Shiddiq Al-Jawi sedang melakukan presentasi

Ust. Drs. H. Hasan A. Makarim sedang melakukan presentasi

Sebagian peserta dialog antusian mengikuti acara

Salah seorang penanya




Minggu, 25 Januari 2009

Konvoi Melawan Kebrutalan Israel HTI Cilacap

Masih dalam rangkaian Kampanye Melawan Kebrutalan Israel, setelah pada tanggal 4 Januari lalu bersama komponen umat Islam yang lain menyelenggarakan Aksi Ganyang Israel dan pada 17 Januari 2009 melakukan aksi di sepanjang jalan Ahmad Yani dengan menyebarkan selebaran, Sabtu 24 Januari 2009 kemarin Hizbut-Tahrir Indonesia DPD II Cilacap mengadakan konvoi sepeda motor.

Selasa, 20 Januari 2009

Inilah Gaya Pemimpin-Pemimpin Arab

Belum lepas dari ingatan kita, bagaimana keras kepala dan keras hatinya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza Palestina. Mesir yang paling dekat dengan perbatasan Gaza sampai detik ini pun belum dan tidak mau membuka perbatasannya di Raffah. Begitu juga dengan Jordan, mereka secara geografis termasuk yang dekat dengan Gaza, hanya karena terikat perjanjian dengan Israel – mereka tega membiarkan saudara-saudara muslimnya di Gaza terbantai oleh Zionis Israel. Setali tiga uang dengan Arab Saudi, ali-alih menunjukkan sikap yang tegas terhadap aksi holocaust Israel di Gaza, untuk menghadiri KTT di Doha pun mereka enggan.

Mungkin gambar-gambar dibawah ini bisa memberikan penjelasan atas sikap kepala batu nya para pemimpin Arab melihat tragedi di Gaza.

Dari kiri, Raja Abdullah (Saudi), Menlu Arab Saudi, Saud Al-faisal, Raja Abdullah (Jordan), George Bush







Menlu Israel Tzipi Livni bersalaman mesra dengan Presiden Husni Mubarak (Mesir)







Mahmud Abbas (Fattah) berjabat tangan mesra dengan Menlu Israel Tzipi Livni






George Bush, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak saling mempersilahkan







Raja Abdullah (Saudi) bergandengan tangan akrab dengan George Bush










Senyum saudara kembar, Ehurt Olmert dan Husni Mubarak









Raja Abdullah (Saudi) saling membalas cium dengan George Bush

Jadi wajar kalau para pemimpin Arab sangat 'banci' menghadapi Zionis Israel dan tidak tegas dalam menentang agresi dan holocaust yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Kita berdoa bersama semoga para pemimpin Arab dan semua pemimpin Muslim terbuka hatinya melihat tragedi kemanusiaan ini. Dan semoga mereka tidak lupa dengan firman Allah SWT :

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin....."(Ali-Imran[3]:28)

(fq/berbagai sumber)